TUGAS EKONOMI USAHA PERTANIAN
USAHATANI
(Definisi,
Ukuran, Teknologi, Komoditas, Corak, dan Bentuk)
Disusun
Oleh:
SRIYANI
WAHYUNI TANGAHU
H353110021
MAYOR
ILMU EKONOMI PERTANIAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
2012
TUGAS
EKONOMI USAHA PERTANIAN
1. Definisi
dan ukuran
2. Tingkat
teknologi yang digunakan
3. Komoditas
yang diusahakan
4. Corak
perkembangan
5. Bentuk
organisasi produksi
Definisi
dan Ukuran
·
A.T
Mosher (Mubyarto, 1989;66) memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau
bagian dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani
tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji.
Sedangkan usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat
itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh, tanah dan air,
perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan di atas tanah itu, sinar matahari,
bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya. Usahatani dapat
berupa usaha bercocok tanam atau memelihara ternak
·
Menurut Kadarsan (1993), usahatani adalah suatu tempat dimana seseorang atau
sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga
kerja, modal dan ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan
sesuatu di lapangan pertanian.
·
Usahatani
adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang
diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,perbaikan-perbaikan
yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari,bangunan yang didirikan di
atas tanah dsb.
·
Farm yaitu sebagai suatu tempat atau
bagian dari permukaamn bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang
petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap ataupun manger yang digaji.
·
Menurut
Hadisapoetro (1975), pertanian diartikan sebagai setiap campur tangan tenaga
manusia dalam perkembangan tanam-tanaman
maupun hewan agar diperoleh manfaat yang lebih baik daripada tanpa
campur tangan tenaga manusia. Secara alami, tanaman dan hewan telah berkembang
biak dengan sendirinya di hutan.
·
Mosher
(1966) memberi definisi pertanian
sebagai sejenis proses produksi yang khas yang didasarkan proses pertumbuhan
tanaman dan hewan yang dilakukan oleh petani dalam suatu usahatani sebagai
suatu perusahaan. Dengan demikian unsur
pertanian terdiri dari proses produksi, petani, usahatani, dan usahatani
sebagai perusahaan.
Ukuran
usahatani bisa dilihat dari luas usahatani yang diusahakan, dibedakan menjadi:
1.
Usahatani keluarga umumnya berlahan
sempit (petani gurem) karena penggunaan lahan kurang dari 0,5 ha.
2.
Perusahaan pertanian umumnya berlahan
luas karena orientasinya pada efisiensi & keuntungan
Dari
beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
usahatani merupakan himpunan unsur-unsur produksi yang terdiri dari sumberdaya
alam, sumberdaya manusia (tenaga kerja), dan modal yang terorganisir dalam
suatu kegiatan produksi pertanian (dalam arti luas) baik dalam skala kecil
maupun skala besar dengan teknologi yang sederhana maupun modern.
Tingkat Teknologi yang digunakan
Teknologi akan meningkatkan produksi. Di dalam pertanian, teknologi bisa
berupa teknologi fisik/mekanis, kimia, biologi, dll. Contoh teknologi baru
adalah teknologi mekanis (pemakaian traktor), teknologi kimia (pupuk,
pestisida), teknologi biologi (bibit hibrida, penggunaan legin, dll). Tingkat pertumbuhan
usahatani berdasarkan teknik atau alat pengelolaan tanah:
1.
Tingkat
pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah secara dicangkul (dipacul).
2.
Tingkat
pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah secara membajak.
Penerapan
teknologi biologis dan kimia umumnya lebih banyak dibutuhkan tenaga kerja untuk
pemakaian bibit unggul disertai dengan pemupukan dan pemberantasan hama
penyakit. Sementara penerapan teknologi mekanis, seperti pemakaian mesin-mesin
dan traktor justru dapat lebih menghemat kebutuhan tenaga kerja.
Tingkat teknologi yang digunakan
dapat berupa teknologi fisik/mekanis,
kimia, biologi. Tingkat teknologi tersebut selain menentukan hasil produksi
juga menentukan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.
Komoditas yang diusahakan
·
Tipe usahatani terdiri dari 2 kategori
yaitu macam tipe usahatani dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan. Macam
tipe usahatani menunjukkan komoditas yang diusahakan, dibagi menjadi:
1. Usahatani
padi
2. Usahatani
palawija (umbi-umbian, jagung)
·
Komoditas yang diusahakan:
1. Tanaman pangan (padi, palawija), hortikultura (sayur dan
buah), bunga,
2. Perkebunan (tebu, kelapa sawit, karet, kopi, coklat, teh,
dll);
3. Peternakan (sapi, kerbau, kambing, unggas, dll.)
4. Kehutanan (jati, meranti, pinus, sengon, dll),e. perikanan
(ikan tawar, ikan laut, dll.)
5. Perikanan
(ikan air tawar).
Komoditas usahatani
tidak hanya terbatas pada tanaman pertanian (dalam arti sempit), melainkan
mencakup komoditas pertanian (dalam arti luas) seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, hasil
ternak dan perikanan.
Corak Perkembangan
·
Menurut Tohir (1983), tingkat pertumbuhan dan perkembangan usahatani
dapat diukur dari berbagai aspek. Ciri-ciri daerah
pertumbuhan dan perkembangan usahatani, yaitu:
1. Usaha
pertanian atas dasar tujuan dan prinsip sosial ekonomi
yang melekat padanya, usahatani digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
a. Usahatani yang memiliki ciri-ciri ekonomis kapitalis
b. Usahatani yang memiliki dasar
ekonomis-sosialis-komunistis
c. Usahatani yang memiliki ciri-ciri ekonomis
2. Tingkat pertumbuhan usahatani berdasarkan teknik atau
alat pengelolaan tanah:
a. Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah
secara dicangkul (dipacul).
b. Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah
secara membajak
3. Berdasarkan kekuasaan badan-badan usahatani dalam
masyarkat atas besar kecilnya kekuasaan, maka usahatani dapat kita golongkan
sebagai berikut:
a. Suku sebagai pengusaha atau yang berkuasa dalam
pengelolaan usahatani
b. Suku sudah banyak kehilangan kekuasaannya dan
perseorangan nampak mulai memegang peranan dalam pengelolan usahataninya.
c. Desa, marga, atau negari sebagai pengusaha usahatani atau
masih memiliki pengaruh dalam pengelolaan usahatani.
d. Famili sebagai pengusaha atau masih memiliki pengaruh
dalam pengelolaan usahatani.
e. Perseorangan sebagai pengusahatani
f. Persekutuan adat sebagai pengusaha atau sebagai pembina usahatani
4. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan usahatani dapat
dilihat dari:
a. Kedudukan struktural atau fungsi dari petani dalam usahatani
b. Kedudukan sosial ekonomi dari petani dalam masyarakat
·
Corak usahatani berdasarkan tingkatan
hasil pengelolaan usahatani yang ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria,
antara lain:
1. Nilai umum, sikap dan motivasi
2. Tujuan produksi
3. Pengambilan keputusan
4. Tingkat teknologi
5. Derajat komersialisasi dari produksi usahatani
6. Derajat komersialisasi dari input usahatani
7. Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat
keuntungan
8. Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat
9. Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani
10. Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan
tingkat ekonomi
·
Corak usahatani juga dibedakan menjadi:
1. Usahatani untuk mencukupi kebutuhan keluarga
(Subsistence
farm) dimana motif
Usahatani ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik dengan melalui atau
tanpa melalui peredaran uang.
2. Usahatani komersial (Comercial farm) dimana motif berusahatani didorong oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Corak
perkembangan usahatani bisa dilihat dari beberapa aspek yaitu tujuan dan
prinsip sosial ekonomi, teknik atau pengelolaan tanah, kekuasaan badan-badan
usahatani. Corak usahatani dibedakan menjadi usahatani subsisten dan usahatani
komersial.
Bentuk Organisasi Produksi Usahatani
Bentuk usahatani dibedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani,
yaitu:
1. Usahatani perseorangan (Individual
farm): Usahatani yang unsur-unsur produksinya dimiliki dan dikelola oleh seseorang.
2. Usahatani
kolektif (Collective farm): Usahatani kolektif adalah bentuk
usahatani yang unsur-unsur produksinya dimiliki oleh organisasi kolektif.
3. Usahatani kooperatif (Cooperative farm): Usahatani kooperatif merupakan bentuk peralihan antara usahatani perseorangan dan usahatani
kolektif.
Bentuk organisasi produksi
usahatani dibedakan menjadi tiga macam yaitu Individual farm, Collective
farm, dan
Cooperative farm, dimana
masing-masing bentuk organisasi tersebut dibedakan atas dasar kepemilikan
(penguasaan) dan pengelolaan unsur-unsur produksi, apakah secara perorangan,
kolektif, atau kooperatif.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2010. Definisi dan Klasifikasi Usahatani. xa.
yimg. com/ kq/ groups/ 33216553/.../KULIAH+2+MUT+2010.ppt
Emawati, S. 2011. Pengelolaan Usaha Ternak. shanti. staff. uns. ac. id/ files/ 2011/09/bab-i-pendahuluan1.ppt
Masyhuri. Ekonomi Pertanian. www. faperta. ugm. ac. id/ download/ bahan.../
Ekonomi_Pertanian.ppt,
Shinta, A. 2009. Ilmu Usahatani. shinta .lecture .ub.
ac. id/ files/ 2009/ 04/ pertemuan-1.ppt (Ilmu Usahatani ppt)
Sutiknjo, T. D. 2005. Ekonomi Pertanian (Diktat
Kuliah). www. scribd. com/doc/52915266/20/Definisi-Usahatani
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com