Minggu, 22 April 2012

Usahatani



TUGAS  EKONOMI USAHA PERTANIAN


USAHATANI
(Definisi, Ukuran, Teknologi, Komoditas, Corak, dan Bentuk)




Disusun Oleh:
SRIYANI WAHYUNI TANGAHU
H353110021


ipb_logo



MAYOR ILMU EKONOMI PERTANIAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012



 

TUGAS EKONOMI USAHA PERTANIAN
1.      Definisi dan ukuran
2.      Tingkat teknologi yang digunakan
3.      Komoditas yang diusahakan
4.      Corak perkembangan
5.      Bentuk organisasi produksi
Definisi dan Ukuran
·         A.T Mosher (Mubyarto, 1989;66) memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. Sedangkan usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh, tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan di atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya. Usahatani dapat berupa usaha bercocok tanam atau memelihara ternak
·         Menurut Kadarsan (1993), usahatani adalah suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian.
·         Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari,bangunan yang didirikan di atas tanah dsb.
·         Farm yaitu sebagai suatu tempat atau bagian dari permukaamn bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap ataupun manger yang digaji.
·         Menurut Hadisapoetro (1975), pertanian diartikan sebagai setiap campur tangan tenaga manusia dalam perkembangan tanam-tanaman  maupun hewan agar diperoleh manfaat yang lebih baik daripada tanpa campur tangan tenaga manusia. Secara alami, tanaman dan hewan telah berkembang biak dengan sendirinya di hutan.
·         Mosher (1966) memberi definisi pertanian sebagai sejenis proses produksi yang khas yang didasarkan proses pertumbuhan tanaman dan hewan yang dilakukan oleh petani dalam suatu usahatani sebagai suatu perusahaan. Dengan demikian  unsur pertanian terdiri dari proses produksi, petani, usahatani, dan usahatani sebagai perusahaan.
Ukuran usahatani bisa dilihat dari luas usahatani yang diusahakan, dibedakan menjadi:
1.      Usahatani keluarga umumnya berlahan sempit (petani gurem) karena penggunaan lahan kurang dari 0,5 ha.
2.      Perusahaan pertanian umumnya berlahan luas karena orientasinya pada efisiensi & keuntungan
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa usahatani merupakan himpunan unsur-unsur produksi yang terdiri dari sumberdaya alam, sumberdaya manusia (tenaga kerja), dan modal yang terorganisir dalam suatu kegiatan produksi pertanian (dalam arti luas) baik dalam skala kecil maupun skala besar dengan teknologi yang sederhana maupun modern.
Tingkat Teknologi yang digunakan
Teknologi akan meningkatkan produksi. Di dalam pertanian, teknologi bisa berupa teknologi fisik/mekanis, kimia, biologi, dll. Contoh teknologi baru adalah teknologi mekanis (pemakaian traktor), teknologi kimia (pupuk, pestisida), teknologi biologi (bibit hibrida, penggunaan legin, dll). Tingkat pertumbuhan usahatani berdasarkan teknik atau alat pengelolaan tanah:
1.      Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah secara dicangkul (dipacul).
2.      Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah secara membajak.
Penerapan teknologi biologis dan kimia umumnya lebih banyak dibutuhkan tenaga kerja untuk pemakaian bibit unggul disertai dengan pemupukan dan pemberantasan hama penyakit. Sementara penerapan teknologi mekanis, seperti pemakaian mesin-mesin dan traktor justru dapat lebih menghemat kebutuhan tenaga kerja.
Tingkat teknologi yang digunakan dapat berupa teknologi fisik/mekanis, kimia, biologi. Tingkat teknologi tersebut selain menentukan hasil produksi juga menentukan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.
Komoditas yang diusahakan
·         Tipe usahatani terdiri dari 2 kategori yaitu macam tipe usahatani dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan. Macam tipe usahatani menunjukkan komoditas yang diusahakan, dibagi menjadi:
1.      Usahatani padi
2.      Usahatani palawija (umbi-umbian, jagung)
·         Komoditas yang diusahakan:
1.      Tanaman pangan (padi, palawija), hortikultura (sayur dan buah), bunga,
2.      Perkebunan (tebu, kelapa sawit, karet, kopi, coklat, teh, dll);
3.      Peternakan (sapi, kerbau, kambing, unggas, dll.)
4.      Kehutanan (jati, meranti, pinus, sengon, dll),e. perikanan (ikan tawar, ikan laut, dll.)
5.      Perikanan (ikan air tawar).
Komoditas usahatani tidak hanya terbatas pada tanaman pertanian (dalam arti sempit), melainkan mencakup komoditas pertanian (dalam arti luas) seperti tanaman pangan,  hortikultura, perkebunan, kehutanan, hasil ternak dan perikanan.
Corak Perkembangan
·        Menurut Tohir (1983), tingkat pertumbuhan dan perkembangan usahatani dapat diukur dari berbagai aspek. Ciri-ciri daerah pertumbuhan dan perkembangan usahatani, yaitu:
1.      Usaha pertanian atas dasar tujuan dan prinsip sosial ekonomi yang melekat padanya, usahatani digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
a.       Usahatani yang memiliki ciri-ciri ekonomis kapitalis
b.      Usahatani yang memiliki dasar ekonomis-sosialis-komunistis
c.       Usahatani yang memiliki ciri-ciri ekonomis
2.      Tingkat pertumbuhan usahatani berdasarkan teknik atau alat pengelolaan tanah:
a.       Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah secara dicangkul (dipacul).
b.      Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah secara membajak
3.      Berdasarkan kekuasaan badan-badan usahatani dalam masyarkat atas besar kecilnya kekuasaan, maka usahatani dapat kita golongkan sebagai berikut:
a.       Suku sebagai pengusaha atau yang berkuasa dalam pengelolaan usahatani
b.      Suku sudah banyak kehilangan kekuasaannya dan perseorangan nampak mulai memegang peranan dalam pengelolan usahataninya.
c.       Desa, marga, atau negari sebagai pengusaha usahatani atau masih memiliki pengaruh dalam pengelolaan usahatani.
d.      Famili sebagai pengusaha atau masih memiliki pengaruh dalam pengelolaan usahatani.                                          
e.       Perseorangan sebagai pengusahatani
f.       Persekutuan adat sebagai pengusaha atau sebagai pembina usahatani
4.      Tingkat pertumbuhan dan perkembangan usahatani dapat dilihat dari:
a.       Kedudukan struktural atau fungsi dari petani dalam usahatani
b.      Kedudukan sosial ekonomi dari petani dalam masyarakat
·         Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani yang ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain:
1.      Nilai umum, sikap dan motivasi
2.      Tujuan produksi
3.      Pengambilan keputusan
4.      Tingkat teknologi
5.      Derajat komersialisasi dari produksi usahatani
6.      Derajat komersialisasi dari input usahatani
7.      Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan
8.      Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat
9.      Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani
10.  Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan tingkat ekonomi
·         Corak usahatani juga dibedakan menjadi:
1.      Usahatani untuk mencukupi kebutuhan keluarga (Subsistence farm) dimana motif Usahatani ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik dengan melalui atau tanpa melalui peredaran uang.
2.      Usahatani  komersial (Comercial farm) dimana motif berusahatani didorong oleh  keinginan untuk memperoleh keuntungan  yang sebesar-besarnya.
Corak perkembangan usahatani bisa dilihat dari beberapa aspek yaitu tujuan dan prinsip sosial ekonomi, teknik atau pengelolaan tanah, kekuasaan badan-badan usahatani. Corak usahatani dibedakan menjadi usahatani subsisten dan usahatani komersial.
Bentuk Organisasi Produksi Usahatani
Bentuk usahatani dibedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani, yaitu:
1.      Usahatani perseorangan  (Individual farm): Usahatani yang unsur-unsur produksinya dimiliki  dan dikelola oleh seseorang.
2.      Usahatani kolektif (Collective farm): Usahatani kolektif adalah bentuk usahatani yang unsur-unsur produksinya dimiliki oleh organisasi kolektif. 
3.      Usahatani  kooperatif (Cooperative farm): Usahatani kooperatif merupakan bentuk peralihan  antara usahatani perseorangan dan usahatani kolektif.  
Bentuk organisasi produksi usahatani dibedakan menjadi tiga macam yaitu Individual farm, Collective farm, dan Cooperative farm, dimana masing-masing bentuk organisasi tersebut dibedakan atas dasar kepemilikan (penguasaan) dan pengelolaan unsur-unsur produksi, apakah secara perorangan, kolektif, atau kooperatif.



DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2010. Definisi dan Klasifikasi Usahatani. xa. yimg. com/ kq/ groups/ 33216553/.../KULIAH+2+MUT+2010.ppt
Emawati, S. 2011. Pengelolaan Usaha Ternak.  shanti. staff. uns. ac. id/ files/ 2011/09/bab-i-pendahuluan1.ppt
Masyhuri. Ekonomi Pertanian.  www. faperta. ugm. ac. id/ download/ bahan.../ Ekonomi_Pertanian.ppt,
Shinta, A. 2009. Ilmu Usahatani. shinta .lecture .ub. ac. id/ files/ 2009/ 04/ pertemuan-1.ppt (Ilmu Usahatani ppt)
Sutiknjo, T. D. 2005. Ekonomi Pertanian (Diktat Kuliah). www. scribd. com/doc/52915266/20/Definisi-Usahatani

1 komentar: