AN
EMPIRICAL INDIFFERENCE FUNCTION
FOR
INCOME AND LEISURE
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis fungsi
indiferen pendapatan dan waktu santai dari pekerja tekstil di sebuah pabrik
tekstil di Amerika Serikat bagian tenggara. Untuk membangun suatu fungsi
indiferen tersebut, L.F. Dunn mencoba mengadakan survei ke pabrik tersebut
menyangkut dua hal yaitu berapa banyak uang yang bersedia dikeluarkan oleh
masing-masing pekerja untuk membiayai sesuatu yang tidak berhubungan dengan uang
misalnya rencana pension atau waktu santai dan berapa lama waktu yang bersedia
dikorbankan oleh pekerja untuk bekerja lebih lama dalam setiap minggu tanpa ada
tambahan upah untuk memperoleh barang kebutuhan yang sama (sebelum ada tambahan
waktu kerja, pada tingkat upah yang sama). Dua hal yang dievaluasi di atas,
mewakili tingkat substitusi marginal (Marginal
Rate of Substitution / MRS) pekerja untuk pendapatan upah (wage income) dan waktu santai (leisure time).
Hubungan
terbalik (trade-offs) antara
pendapatan dan waktu santai
Hubungan antara pendapatan upah dan waktu santai
diilustrasikan dengan kurva indiferen seperti pada gambar di bawah ini yaitu
dimana kurva indiferen ini menunjukkan kombinasi antara pendapatan upah yang
didapat pekerja dengan waktu luang yang digunakan pekerja sebagai fungsi dari
tingkat kepuasan (utility), dengan
pendapatan upah setelah pajak (W0) di sisi vertikal dan waktu santai
(L0) di sisi horizontal. U (W, L, x) merupakan utilitas dengan x dan
U (W, L, 0) merupakan utilitas tanpa x. ∆W/∆L merupakan slope dari garis BC.
Persamaan (1) menunjukkan MRS dari pendapatan upah
untuk waktu santai yang harus sama dengan rasio perubahan upah dan perubahan waktu
santai
Persamaan (2)
menunjukkan bentuk polynomial untuk analisis di atas, dimana α, β, dan γ
ditentukan dengan nilai kuadrat terkecil dari ∆W/∆L yang diperoleh dari data survei
dan dari hasil analisis, selalu diperoleh nilai γ yang kecil, nilai β<0, dan
α itu sendiri merupakan MRS0.
Pada kondisi
umum, MRS0=W, namun dalam kasus yang sedang dianalisis, diperoleh
MRS0<W dimana diperoleh nilai MRS0 = $1.03 per jam dan
nilai rata-rata W = $2.04. Hal ini disebabkan karena adanya batasan jumlah jam
kerja yang diizinkan untuk bekerja. Jika batas jam kerja tersebut lebih kecil
dari jumlah jam kerja optimal maka akan menjadi kendala dalam memaksimumkan utilitas
dari pekerja tersebut sehingga diperoleh MRS0<W.
Diasumsikan
ada sebuah kurva indiferen U (W, L, 0) = u2 dimana setiap titiknya
bertepatan dengan U (W, L, x) = u1. Asumsi tersebut sama dengan
asumsi bahwa MRS pendapatan upah untuk waktu santai di setiap titik adalah sama
baik dengan ataupun tanpa x. Kemudian ∆L adalah jumlah maksimum dari waktu
lembur yang siap diambil oleh seorang pekerja untuk menghindari pemotongan ∆W pendapatan upah mingguannya. Sehingga,
dipertimbangkan ∆W/∆L (dollars/hour) sebagai rata-rata upah efektif untuk waktu
kerja lembur.
Dalam
analisis, diperoleh nilai ∆W/∆L yang semakin menurun (decreasing function). Ini menunjukkan perilaku dari upah yaitu ∆W/∆L
akan semakin menurun jika pemotongan upah semakin besar. Hal ini
mengindikasikan bahwa pekerja akan siap bekerja dalam upaya untuk mempertahankan
upah bersihnya (take-home pay). Hal
yang seperti ini, pada umumnya terjadi di kalangan pekerja dengan pendapatan
upah yang rendah.
Fungsi
Indiferen Eksplisit
Data pengamatan yang diperoleh tidak bisa menentukan kurva indiferen dengan
hanya menggunakan fungsi indiferen yang biasa digunakan. Berdasarkan data yang
diperoleh, kemungkinan fungsi utilitas pada kasus ini berbentuk CES dan Cobb
Douglas sehingga dengan mengombinasikan kedua fungsi utilitas tersebut
didasarkan pada data yang ada, diperoleh suatu fungsi indiferen yang
diasumsikan dapat digunakan untuk menganalisis kasus yang sedang diteliti.
Kurva
Indiferen untuk Total Sampel yang diamati pada Tingkat Utilitas yang Berbeda
Gambar
3
Gambar
3 di atas bisa dijelaskan sebagai berikut:
1)
Lebarnya jarak antara dua kurva,
mengindikasikan L yang menurun. Hal ini diperlukan untuk menjelaskan penurunan
∆W/∆L untuk meningkatkan ∆L.
2)
Terbentuknya sebuah belokan yang tajam
pada kurva, dengan L mendekati constant ke
sebelah kiri kurva dan W mendekati constant
ke sebelah kanan kurva.
3)
Kurva indiferen melalui titik (W0,L0)
dengan belokan yang tajam di sekitar (W0,L0). Titik ini
berhubungan dengan rata-rata pendapatan upah dan waktu santai, ditandai dengan
X pada gambar 4, sehingga garis anggaran yang melewati (W0,L0)
bersinggungan dengan kurva indiferen dekat titik tersebut.
4)
Terdapat penurunan yang tajam dalam
utilitas sebagai akibat pemotongan pendapatan upah ∆W dalam jumlah yang kecil
dengan total jam kerja mingguan yang tetap (constant)
namun penurunan utilitas relatif kecil jika pekerja dituntut untuk bekerja
lebih lama dengan pendapatan upah (W) yang konstan.
Kurva Indiferen untuk Kelompok yang
Berbeda
Gambar 4
Kurva di atas menggambarkan kelompok
dengan tingkat belokan kurva indiferen yang lebih kecil menunjukkan tingkat fleksibilitas
yang tinggi dalam menentukan preferensi antara upah dan waktu santainya. Dalam
hal ini, kelompok black females
memiliki tingkat belokan kurva indiveren yang tidak terlalu tajam dibandingkan
tingkat belokan kurva indiferen dari white
females.
Kurva Penawaran Tenaga Kerja
Kurva penawaran tenaga kerja pada
gambar 5 (kiri) diturunkan dari fungsi indiferen. Secara umum, kurva penawaran
tenaga kerja terbentuk sejak tenaga kerja masuk atau keluar pasar tenaga kerja.
Gambar 5
Gambar 5 bagian kiri, menyajikan
kurva penawaran tenaga kerja untuk seluruh sampel pekerja dalam kasus yang diamati
dengan slope negatif yang mengindikasikan perilaku pendapatan.
Gambar 5 bagian kanan menyajikan
pendapatan upah mingguan W = rH untuk total sampel dibandingkan dengan tingkat
upah r. Kurva ini menunjukkan bahwa w hampir konstan, ini artinya pekerja ingin
mempertahankan tingkat pendapatan upah tertentu terlepas dari pendapatan upah
yang mereka hadapi.
Bisa dijelaskan bahwa model
kompetitif (menolak semua kendala tambahan untuk jam kerja) mampu memberikan pendekatan
untuk jumlah jam kerja yang tepat meskipun MRS di titik (W0, L0)
berbeda dari tingkat upah aktual yang disebabkan oleh variasi kurva indiferen
di sekitar (W0, L0).
Hasil ini menunjukkan sensitifitas dari MRS yang berubah sehingga mengganggu
keseimbangan kompetitif.
Kurva penawaran tenaga kerja
diperoleh dari variasi ekonomi dan subkelompok demografi dengan menggunakan
fungsi indiferen seperti yang diberikan di persamaan 3. Kurva penawaran tenaga
kerja bagian kiri atas, menunjukkan kelompok dengan tingkat pendapatan aktual
yang rendah, sedangkan kurva bagian kanan bawah menunjukkan kelompok dengan
tingkat pendapatan aktual yang tinggi.
CRITICAL
Teori alokasi waktu yaitu teori yang
menunjukkan bahwa setiap individu memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu
yang dimilikinya di antara pilihan untuk bekerja (work) atau santai (leisure)
mengasumsikan bahwa setiap individu memiliki sejumlah waktu tersedia yang
tetap. Bekerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas (job) yang dibayar. Sedangkan santai
adalah semua jenis aktivitas yang tidak memperoleh bayaran, misalnya istirahat,
dan sebagainya (McConnell dan Brue, 1995).
Setiap individu akan mengasumsikan
atau mengoptimumkan kepuasan (utility)
pada titik persinggungan antara kurva indiferen (indifference curve) dengan garis kendala/anggaran (budget constraint) tertinggi yang dapat
dicapai. Kurva indiferen menunjukkan berbagai variasi atau kombinasi antara
pendapatan riil dan waktu santai yang memberikan tingkat kepuasan yang sama
dari individu. Garis anggaran menunjukkan berbagai kombinasi antara pendapatan
riil dan waktu santai yang dapat dicapai seorang pekerja pada tingkat upah
tertentu. Tingkat substitusi marginal (MRS) memiliki slope negatif yang
mengindikasikan adanya hubungan terbalik (trade
offs) antara upah riil dan waktu santai, dimana untuk memperoleh tingkat
kepuasan yang sama, berapa besar upah riil yang harus dikorbankan untuk
menambah waktu santai.
Secara matematis, kondisi kepuasan
maksimum dapat dibuat dalam model (Binger dan Hoffman 1988): MRS = w/p, dimana
MRS adalah slope dari kurva indiferen, dan w/p adalah slope dari garis anggaran
atau disebut juga upah riil (real wage).
Dalam kasus ini, untuk memaksimumkan kepuasan dari pekerja, nilai MRS = ∆W/∆L,
dimana ∆W/∆L = w/p, merupakan upah riil dari pekerja. Namun yang ditemui, yaitu
nilai MRS < ∆W/∆L, yang berarti tingkat kepuasan substitusi marginal lebih
kecil dari upah riil yang diperoleh. Kondisi ini terjadi karena waktu yang
dialokasikan untuk bekerja lebih sedikit dari waktu optimalnya. Untuk kelompok
kecil dari sampel, diperoleh nilai MRS > ∆W/∆L, yang disebabkan karena
adanya tekanan untuk bekerja lebih lama dibanding dengan waktu kerja yang
diinginkan oleh kelompok pekerja tersebut.
Fungsi indiferen yang digunakan
dalam analisis ini (persamaan 3), merupakan hasil kombinasi sejumlah persamaan
untuk fungsi utilitas CES dan Cobb Douglas. Persamaan 3 yang dirumuskan, cukup
rumit dibandingkan fungsi indiferen pada umumnya, namun jika dibandingkan
dengan fungsi indiferen pada umumnya, persamaan 3 yang ada mampu untuk menjelaskan
fenomena yang terjadi dalam kasus ini.
Kurva indiferen yang disajikan pada
gambar 4, menunjukkan adanya belokan yang tajam dimana W mendekati konstan ke
sebelah kanan dan L mendekati konstan ke sebelah kiri, yang mengindikasikan
bahwa dengan adanya pemotongan upah pekerja memaksa pekerja untuk mengurangi
waktu santainya dengan maksud untuk mempertahankan tingkat upahnya. Hal ini
mungkin disebabkan karena adanya kekakuan dalam pilihan preferensi. Belokan
yang tajam dalam kurva indiferen dapat digunakan untuk menganalisis masalah
bagi negara berkembang (transformasi dari kegiatan pertanian ke kegiatan
industri). Bentuk kurva indiferen
seperti yang ditunjukkan dalam gambar 4, juga mengindikasikan bahwa pekerja
tidak bersedia untuk mensubstitusi upahnya (berhubungan dengan tingkat
memperoleh barang) dengan waktu santainya. Sehingga diperoleh suatu bentuk
kurva indiferen yang mendekati komplemen sempurna.
Kurva penawaran tenaga kerja kemudian
diperoleh dari kurva indiferen. Menurut teori Backward-Banding Labor Supply Curve, pekerja akan meningkatkan
waktu kerjanya (less leisure) jika
upah yang diterima rendah, dan akan mengurangi waktu kerjanya (more leisure) jika upah yang diterima
tinggi (Binger dan Hoffman, 1988). Namun, dalam analisis ini ditemui keadaan
yang sebaliknya yaitu dimana kurva penawaran tenaga kerja berslope positif
untuk pekerja dengan pendapatan yang rendah. Hal ini disebabkan karena adanya
kekakuan dari pekerja dalam menentukan preferensi antara upah dan waktu santai.
KESIMPULAN
Analisis yang dilakukan oleh L.F. Dunn ini, menghasilkan
suatu fungsi indiferen empiris yang bisa diaplikasikan untuk pekerja dengan
kategori pendapatan upah yang rendah. Hal ini didasarkan pada hasil empiris
dari sampel pekerja dimana diperoleh nilai marginal
rates of substitution (MRS) pendapatan upah pekerja terhadap waktu
santainya yang lebih rendah dari tingkat upah aktual. Tipe dari target perilaku
pendapatan juga ditemukan di sampel pekerja yaitu dengan adanya pemotongan
tingkat upah menyebabkan keinginan untuk bekerja lebih lama dengan maksud mempertahankan
pendapatan. Perilaku pendapatan yang seperti ini meningkatkan tingkat ketajaman
belokan dari kurva indiferen dan memberi kesan bahwa preferensi
pendapatan-waktu santai dari sampel pekerja telah disesuaikan dengan kemungkinan pendapatan-waktu santai untuk
pekerjaan mereka. Belokan yang tajam pada kurva indiferen juga memberis kesan
adanya preferensi kekakuan umum yang terjadi di area yang lain dari perilaku
pasar.
Kurva penawaran tenaga kerja diperoleh dari fungsi
indiferen dan berslope negatif sepanjang rentang jam kerja. Hal ini berbeda
dengan asumsi backward-bending yang
menunjukkan slope postif pada kasus pendapatan yang rendah dan slope negatif
pada kasus pendapatan tinggi. Walaupun begitu,
hasil yang diperoleh dari analisis ini, adalah konsisten dan
kelihatannya realistis untuk tipe pekerja yang menjadi sampel dalam analisis
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimous. Labor Supply from Indifference Curve.
academic.wsc.edu. diakses pada 20 Januari 2012
Binger, R.Brian dan
Hoffman, Elizabeth. 1988. Microeconomic
with Calculus. USA: HarperCollins
Henderson, James M. dan
Richard E.Quandt. 1971. Microeconomic
Theory. New York: McGraw Hill Book Company
Tidak ada komentar:
Posting Komentar